Angius bisporus :The Most Famous Mushroom
(Ghina Fauziah S (185040107111066) Kelas H)


Sebelum mengenal jamur yang paling terkenal kita kenalan dulu nih sama jamur. Jamur atau tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Saat ini, jamur telah berkembang menjadi makanan yang sangat populer sebaga sayuran. Terdapat 2 kategori jenis jamur yaitu jamur edible dan non-edible. Jamur edible yang dapat dikonsumsi. Contoh jamur edible antara lain jamur tiram putih, jamur kancing dan jamur merang. Jamur non-edible atau inedible adalah jamur yang tidak bisa dikonsumsi atau beracun.
Budidaya jamur tidak mengenal musim dan tidak membutuhkan tempat yang luas, sehinnga sangat patut dikembangkan sebagai peluang usaha. Jamur yang paling banyak dikonsumsi adalah jamur kancing. Jamur kancing bisa dikembangkan menjadi berbagai olahan yang diminati masyarakat. (Maulana, 2012). Peluang pasar yang ditawarkan untuk produk jamur saat ini cukup tinggi, karena kebutuhan pasar lokal sekitar 35% dan pasar luar negeri 65%. Di dunia produksi jamur kancing (Champignon) menempati peringkat pertama, yaitu sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Berhubung jamur kancing paling populer untuk diproduksi mari kia lihat lebih lengkap mengenai jamur ini.

Jamur Kancing (Angius bisporus)

A.         Pengenalan Jamur Kancing




Jamur kancing (Agaricus brasiliensis) awalnya digunakan secara tradisional sebagai makanan untuk kesehatan di Brazil (Gan et al., 2013). Agaricus bisporous biasa disebut jamur kancing, merupakan jamur dari kelas Basidiomycetes yang dapat dimakan dan tumbuh secara alami di Eropa dan Amerika Utara. Jamur ini memiliki kalori yang rendah, dengan kandungan purine, karbohidrat dan sodium sama tingginya dengan kandungan beberapa vitamin, potassium, fosfor dan beberapa elemen dasar (Savoie et al., 2008). Kalori yang dimiliki 5 buah jamur kancing ukuran sedang sama dengan 20 kalori. Kandungan dalam jamur kancing adalah (Valverde, 2015):

Nilai Nutrisi Per 100 gram
Karbohidrat
3,26 g
Folate (Vit B9)
17 ug
Sugars
1,98 g
Vitamin B12
0,04 ug
Dietary Fiber
1 g
Vitamin C
2,1 mg
Fat
0,34 g
Vitamin D
0,2 mg
Protein
3 g
Iron
0,5 mg
Air
92,45
Magnesium
9 mg
Thiamin (Vit B1)
0,08 mg
Phosfor
86 mg
Riboflavin
0,402 mg
Potasium
318 mg
Niacin
3,607 mg
Sodium
3 mg
Vitamin B6
0,104 mg
Zinc
0,52


B.         Media Tanam Jamur Kancing


Media tanam untuk membudidayakan jamur kancing menurut Aufa (2014) terdiri dari komposisi yang berasal dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dengan penambahan urea (0,9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).
Campuran media tanam jamur kancing memiliki manfaat tersendiri. Penggunaan jerami padi dapat digantikan karena jamur kancing bisa ditumbuhkan pada serbuk gergaji, atau bahan lain yang mengandung selulosa dengan nilai C/N > 50 (Shifriyah, 2012). Kapur pertanian juga diperlukan karena berfungsi sebagai pengatur pH (keasaman) media tanam dan sebagai sumber kalsium (Ca) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur. Penggunaan bekatul atau dedak (sisa penggilingan padi) pada media tanam sebagai nutrisi dan sumber karbohidrat, karbon dan nitrogen untuk jamur. Menurut Soenanto (2000) bekatul juga berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur dan tubuh buah karena kaya akan vitamin B kompleks.

C.         Lingkungan Tumbuh Jamur Kancing

Suhu lingkungan untuk pertumbuhan optimal jamur kancing berkisar 17°C - 20°C (Aufa, 2010). Kawasan di Indonesia yang banyak budidaya jamur kancing berada di dataran Tinggi Dieng, Purwokerto, Probolinggo dan Pangalengan Bandung. Kelembapan yang optimal antara 80-90% dan kebutuhan air yang cukup pada media tanamnya sebesar 62-65%. Pada fase pembentukan miselium tersebut akan lebih baik pertumbuhannya jika kadar oksigen tidak terlalu tinggi, sedangkan ketika memasuki pembentukan tubuh buah, jamur kancing memerlukan suhu 17-18°C, kelembapan udara 80-85%, dan kadar oksigen yang tinggi.
Aspek lainnya yang harus diperhatikan adalah pH, kondisi keasaman ini berpengaruh terhadap ketersediaan beberapa unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur. Karena  pada pH rendah tersedia unsur magnesium, besi, kalsium dan seng, sedangkan pada pH tinggi unsur tersebut tidak tersedia. Pertumbuhan jamur akan terganggu dan tidak maksimal apabila pH terlalu tinggi atau terlalu rendah (Yanuati, 2007)

D.         Pembibitan Jamur Kancing



Pembibitan jamur dilakukan setelah media tanam steril dan telah menyamai suhu ruang, selanjutnya bibit ditebarkan dibagian atas dan tengah media tanam. Kumbung jamur harus tertutup rapat dan berada pada suhu 20-25°C, dengan kelembapan 80-90% dan sirkulasinya harus merata.Jika diperlukan dapat menggunakan kipas angin atau bahkan AC sehingga sirkulasi udara akan tetap lancar meskipun ruangan tertutup (Aufa,2010).

E.         Teknik Budidaya Jamur Kancing

Sebelum melihat teknik budidaya jamur dan melakukannya kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya jamur kancing (Putry, 2011) :

Bahan
1
Bibit Jamur (F3)
7
Air Kelapa
2
Jerami
8
Kotoran kuda/kotoran ayam
3
Betakul
9
TSP
4
Kapur pertanian
10
Tanah
5
ZA
11
Sodium metabiosulfit
6
Urea
12
Natrium klorida

Alat
1
Ember
8
Rak
2
Alas mencampur
9
Terpal
3
Alat pencampur
10
Botol
4
Gunting
11
AC/Kipas Angin
5
Timbangan
12
Kaleng
6
Alat pembangkit uap air
13
Kotak plastik/kardus
7
Drum sterilisasi
14
Alat sterilisasi

Setelah menyiapkan alat dan bahan kita dapat langsung menerapkan teknik budidaya jamur kancing (Aufa, 2010)

1
Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur kancing berasal dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dan ditambahkan urea (0,9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).
2
Tahapan kedua yaitu proses pengomposan. Pertama potong jerami padi dengan ukuran 10 - 15 cm kemudian cuci bersih, lalu tiriskan sampai kelembapannya 65%. Tumpuk jerami dengan menambahkan media lain berupa betakul dan kapur diatasnya, susun secara selang seling antara jerami padi dengan campuran betakul dan kapur. Diamkan semalaman kemudian lakukan pembalikan agar tercampur merata dan tambahkan urea, apabila kurang lembab bisa ditambahkan air. Hari ke enam tambahkan ZA ke media tanam dan jangan lupa untuk diaduk. Hari ke sepuluh tambahkan TSP  aduk sampai merata dan diamkan selama 12 - 17 hari. Saat sudah berwarna gelap, tidak berbau, struktur halus/reman dan berada pada pH netral menunjukkan proses pengomposan yang sempurna
3
Tahapan sterilisasi media tanam. Diawali dengan meletakkan media tanam hasil pengomposan di atas rak-rak tanam yang akan digunakan di kumbung jamur dengan ketebalan media tanam 15 - 20 cm. Kemudian sterilkan dengan mengaliri uap panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu ruang berubah menjadi 60°C - 65°C, diamkan disuhu tersebut selama 12 jam. Saat suhu sudah mencapai 65°C - 75°C atur agar suhu kembali turun menjadi 40°C - 45°C selama 70 jam
4
Tahapan penanaman bibit jamur/Inokulasi. Tunggu sampai suhu ruangan turun menjadi 32°C kemudian baru bibit jamur kancing dapat ditanam. Sepuluh sampai empat belas botol bibit jamur dengan isi sebesar 220 cc memerlukan rak berukuran 3 m x 1 m. Suhu ruang yang ideal pada tahap ini berkisar 28,8°C - 30°C (pada kawasan dataran tinggi) dan suhu 24,4°C-26,6°C (pada kawasan dataran rendah) dengan kelembapan mencapai 90% - 100% bibit jamur kancing akan menunjukkan pertumbuhan miselium pada usia 12 - 14 hari. Sirkulasi udara di dalam kumbung harus merata. Menjaga sirkulasi udara tetap merata pada ruang tertutup dapat menggunakan kipas angin atau bahkan AC
5
Tahap casing atau pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tanah yang digunakan sebelumnya disterilkan dengan uap panas pada suhu 70°C selama 2 -4 jam dan sudah ditambahkan 2 liter formalin sebanyak 40% per mtanah. Dengan ketentuan, tanah berpori yang berwarna cokelat dengan pH berkisar 6,2 - 8 serta terbebas dari hama ataupun penyakit. Tahap ini dilakukan dengan tujuan menopang jamur berdiri tegak. Selain itu beberapa manfaat lainnya yaitu :
a. Merangsang pertumbuhan tubuh buah dengan membuat kondisi ruangan lembab.
b. Membuat kompos tidak mudah kering karena menahan air.
c. Mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit.
6
Tahap selanjutnya dilakukan saat tubuh buah mulai muncul yaitu setelah 9 - 14 hari setelah masa casing dilakukan. Saat sudah seperti ini buka ventilasi kumbung jamur atau bantuan penyiraman atau pendingin AC bisa juga dengan menyimpan balok es didalam ruangan untuk mempercepat perubahan fisiologis dari pertumbuhan miselim ke pembentukan tubuh buah jamur kancing. Karena suhu ruangan optimal untuk tahap pembentukan buah berkisar 16°C - 20°C. (biasanya tiga hari kemudian jamur sudah bisa dipanen).

F.         Panen dan Pasca Panen Jamur Kancing


Pemanenan jamur kancing sendiri dilakukan beberapa hari setelah pengondisian dengan suhu rendah, bakal tubuh buah jamur akan mulai tumbuh. Kemunculan bakal tubuh buah jamur menunjukkan bahwa 10-15 hari setelahnya dapat siap panen. Pemanenan dilakukan pada saat jamur dalam stadium kancing, dengan memotong batang jamur agar tanah dan pinhead tidak ikut tercabut dapat menerapkan cara memutar dan menekan jamur saat memotong dengan pisau.




Setelah dipanen jamur kancing dapat dibersikan kemudian dikemas. Pengemasan jamur kancing dapat dilakukan dengan pengemasan pouch dan pengalengan. Penanganan pasca panen yang terbaik untuk mengawetkan jamur kancing adalah dengan pengalengan. Cara pengawetan dengan pengalengan sebagai berikut :

1
Sortasi jamur kemudian bersihkan, potong tangkai dan dicuci.
2
Jamu yang telah dicuci direndam dalam sodium metabisulfit (Na2S2O5) 0,1% dan kalsium klorida (CaCl2) 2%. Kedua bahan kimia ini digunakan sebagai pengawet.
3
Jamur kemudian di-blanching dengan tujuan menghentikan aktivitas enzim. Dengan cara memasukkan jamur dalam air mendidih selama 5 - 10 menit kemudian turunkan suhu sampai temperature ruangan.
4
Selanjutnya masukkan jamur dalam kaleng dengan penambahan NaCl 2% dan sodium metabisulfit (Na2S2o5) 0,1%.
5
Kaleng kemudian ditutup dan disterilisasi selama 35 menit pada suhu 1000°C. Sterilisasi dilakukan dengan alat sterilisasi atau dapat dilakukan dengan cara mengukusnya. Tahap terakhir adalah kaleng didinginkan

Untuk memperpanjang waktu penyimpanan jamur kancing segar dapat melakukan cara dibaawah ini nih



Jamur kancing dipasarkan dalam bentuk segar dan kaleng. Champignon dijual dengan harga berkisar Rp 17.000 per kilogram dalam kondisi segar. Sedangkan, untuk jamur yang sudah diawetkan dalam kaleng atau plastik (pouch) dihargai Rp 120.000 per kilogram. Pemasaran jamur kancing saat ini sekitar 80% ke seluruh wilayah Indonesia dan 20% diekspor ke Belanda, Jepang, USA, Singapura dan Yunani (Putry, 2011)


Kalau kalian masih bingung gimana cara budidaya jamur kancing bisa simak video diatas ini yaa!

Referensi :
Maulana, Erie. 2012. Panen Jamur Kancing tiap Musim. Yogyakarta: Lily Publisher
Djariah, M. N & A.S. Djariah. 2001. Budidaya Jamur: Pembibitan, Pemeliharaan,dan Pengendalian Hama Penyakit. Yogyakarta: Kanisius.
Parjimo & Andoko. 2007. Budidaya Jamur (Jamur Kancing, Jamur Tiram, dan Jamur Merang). Jakarta: Agromedia.
Tim Redaksi Agro Media Pustaka. 2005. Budidaya Jamur Konsumsi. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Sunarmi, Y.I dan C. Saparinto. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yanuati, I. N. T. 2007. Kajian perbedaan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus florida). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Putry, F. 2011. Budidaya Jamur Kancing/Champignon (Agaricus bisporus).
Valverde ME, Hernández-Pérez T, Paredes-López O. 2015. Edible Mushrooms: Improving Human Health and Promoting Quality Life. J. Microbiology, Article ID 376387, 14 pages.dx.doi.org/10.1155/2015/376387

Komentar

  1. Terimakasih sebelumnya saudari Ghina, sebelumnya saya ingin bertanya terkait media penanaman berdasarkan tulisan Anda tersebut. Media tanam yang dijelaskan diatas apakah dapat digunakan lagi atau hanya dapat sekali panen saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai abas, terimakasih sudah berkunjung
      Untuk media tanam dari jamur kancing sendiri hanya bisa digunakan sekali saja karena kandungan nutrisinya sudah habis dimanfaatkan untuk pertumbuhan jamur, namun untuk seperti botol media tanam nya bisa digunakan berulang ya
      Semoga bermanfaat yaa! Selamat mencoba budidaya jamur kancing ya

      Hapus
  2. keren banget ghina, oiya ini jamurnya aman semua buat di konsumsi gakkk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kamu, terimakasih sudah berkunjung!
      Tidak semua jamur aman dikonsumsi ya, namun untuk jamur kancing termasuk jamur yang aman dikonsumsi atau jamar edible. Kalau jamur yang tidak aman dikonsumsi disebut non edible. Contoh dari jamur yang lain bisa dicek lagi nih di foto awal postingan saya. Jangan sampai salah konsumsi jamur ya! karena sangat berbahaya dan ada yang beracun juga
      Semoga bermanfaat ya penjelasan dan jawabannya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing ya

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Bagus bgt infonya tapi kira2 berapa ya umur simpan jamur tanpa diberlakukan pengolahan pasca panen?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai nicola, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk umur simpan jamur kancing tanpa dilakukan penanganan pasca panen dan hanya disimpan pada wadah tertutup kedap udara hanya bisa bertahan 2 sampai 3 hari, jadi jamur kancing segar kamu jangan lupa diolah ya biar tidak rusak!
      Semoga bermanfaat ya penjelasan dan jawabannya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing ya

      Hapus
  6. terimakasih kak infonya sangat bermanfaat, oiya apakah ada hal yang menyebabkan kegagalan dalam budidaya jamur tiram?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai sherin, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk faktor kegagalan dalam budidaya jamur dapat disebabkan beberapa hal yaitu komposisi media tanam, kontaminasi dengan mikroorganisme lain juga bisa menghambat pertumbuhan hifa jamur. Kalau mengikuti langkah yang saya informasikan kegagalan budidaya jamur dapat dihindari kok. Jadi jangan takut mencoba
      Semoga bermanfaat ya penjelasan dan jawabannya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing ya

      Hapus
  7. Wah keren ni kak infonyaa, eh bagaimana si cara membedakan jamur yang dapat dimakan atau enggaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai edo, terimakasih sudah berkunjung!
      Yang pastinya ada dong, aku kasih info ciri jamur beracun yaa
      -Warna mencolok (merah-darah, hitam-legam, biru-tua)
      -Menghasilkan bau yang menusuk hidung (berasal dari senyawa sulfida dan senyawa cianida)
      -Mempunyai cincin (ring/annulus) pada tangkai (stalk)
      -Mempunyai volvo (cup) pada dasar tangkai
      -Mempunyai sisik (scale) pada tudung
      -Tumbuh pada tempat kotor
      -Membuat pisau berkarat
      -Cepat berubah warna, jika dimasak atau dipanaskan
      -Mengubah warna nasi
      Jangan sampe lupa ya ciri jamur beracun agar tidak salah mengonsumsi jamur
      Semoga bermanfaat ya penjelasan dan jawabannya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  8. Cukup mahal ya kak harganya, kira-kira ada ga sih kak rekayasa buat jamur ini bisa ditanam bukan di suhu rendah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai yuhyil, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk bibit jamur kancing sendiri kebanyakan bisa tumbuh disuhu rendah, tapi jangan risau nih meskipun belum ada rekayasanya kamu tetep bisa melakukan budidaya jamur kancing dengan menambahkan kipas angin atau pun AC. Jangan menyerah yaa!
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  9. Sebelumnya isi blog ini sangat informatif sekali dan penjelasan yang di paparkan sudah jelas. Saya izin bertanya mengapa ada jamur kancing lebih diminati di pasaran sedangkan bentuknya sama seperti jamur merang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kurnia, terimakasih telah berkunjung!
      Bentuk boleh sama, namun rasa dan manfaat nya berbeda sehingga jamur kancing lebih populer karena tekstur dan rasanya yang khas
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  10. Informasinya sangat jelas dan menarik sekali!

    BalasHapus
  11. Waaaa makasihh infonya Ghina, keren bgt!! Tapi jamur ini bisa di budidaya sama siapa aja kan ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mila, terimakasih sudah berkunjung!
      Tentunya siapa saja bisa budidaya jamur kancing dong, apalagi dengan prospeknya yang menjajikan jadi tidak ada alesan lagi nih untuk tidak membudidayakan jamur kancing.
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Waw terimakasih atas informasinya kak

    BalasHapus
  15. Terima kasih atas infonya. Oiya untuk komposisi media tanam yang digunakan apakah bisa saya ubah kak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kamu, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk komposisinya sebenarnya bisa diubah namun berdasarkan penelitian sebelumnya komposisi ini yang menghasilkan jamur kancing yang paling maksimal dan optimal
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  16. izin bertanya, apa manfaat mengkonsumsi jamur kancing bagi kesehatan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kamu, terimakasih sudah berkunjung!
      Ekstraksi dari jamur kancing dapat bermanfaat menurunkan efektivitas dari sel kanker dan juga bisa mengurangi ukuran tumor, selain itu juga dapat menyehatkan jantung
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  17. Saya mau nanya kira-kira apasih hambatan dari budidaya jamur kancing ini? Dan bagaimana cara mengatasinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Dian, terimakasih sudah berkunjung!
      Hambatan dari budidaya jamur kancing dapat disebabkan beberapa hal yaitu komposisi media tanam, kontaminasi dengan mikroorganisme lain. Cara mengatasi nya dengan menggunakan komposisi media yang digunakan, menjaga sterilisasi media tanam jamur dan jangan lupa memperhatikan faktor lingkungan tempat budidaya jamur
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  18. sebelumnya saya ingin mengapresiasi penulis karena tulisannya yang sangat edukatif dan informatif, saya ingin bertanya apakah dalam mengonsumsi jamur kancing ini memiliki batasan dalam kurun waktu sehari misalnya? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Nanda, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk konsumsi jamur kancing tidak ada batasannya, namun kalau berlebihan tentunya tidak begitu baik juga untuk tubuh
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  19. Wah mantaps sekali infonya, oh iya saya ingin bertanya apakah jamur kancing ini dapat dimanfaatkan selain sebagi konsumsi pangan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Vaiq, terimakasih sudah berkunjung!
      Jamur kancing selain sebagai konsumsi pangan juga sudah digunakan sebagai obat herbal terutama di negara China karena dapat melawan sel kanker dan menyehatkan jantung
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  20. Waah informasi nya sangat mearik dan menambah pengetahuan, terimakasih kak ghina... Kalo saya boleh tau kak, jamur kancing saat dipanen dapat mencapai ukuran berapa yaaaa???

    BalasHapus
    Balasan
    1. ukuran jamur kancing saat dipanen sekita 2 - 6 cm ya

      Hapus
  21. terimakasih Ghina atas informasi nya sangat bermanfaat. saya ingin bertanya apabila saya hanya menemukan jamur kancing segar di pasar, apakah ada cara sederhana untuk memperpanjang umur simpannya? terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara sederhananya dapat dicuci bersih kemudian diiris selanjutnya dimasukkan kedalam sedikit air yang sudah diberi garam, kemudian didihkan lalu tiriskan. Atau untuk cara lain dapat dilihat video diatas ya

      Hapus
  22. Wahh terimakasih infonya ghina, apakah ghina ada ke inginnan membudidayakan jamur kancing ini.? karena setelah saya membaca artikel ini, jamur kancing ini saya simpulkan memiliki prospek bisnis yang cukup menggiurkan hehe.. - Gede

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keinginan tentunya ada, nanti saat sudah memiliki kemampuan yang lebih pasti sangan menarik untuk dicoba

      Hapus
  23. infonya menarik sekali!! kira2 apasih kelebihan jamur kancing dibanding dengan jenis jamur lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jamur kancing memiliki prospek bisnis yang lebih menjanjikan selain dari manfaat bagi kesehatan dan sebagai makanan diet

      Hapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  26. Bagus banget infonya ghina, kira-kira ada info untuk memilih bibit jamur kancing yang berkuliatas ngga yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu ciri bibit jamur kancing yang berkualitas yaitu warnanya yang putih bersih

      Hapus
  27. makasih infonya ghinaa. oiya mau nanya, apa jumlah O2 pada lingkungan budidaya janur kancing juga memiliki pengaruh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Andin, terimakasih sudah berkunjung!
      Lingkungan budidaya jamur kancing yang kurang unsur O2 akan mengakibatkan pertumbuhan tubuh buah kecil, abnormal dan mudah layu yang akhirnya menimbulkan kematian. Jadi jangan lupa perhatikan lingkungan jamur ya!

      Hapus
  28. hai ginn!! mau nanya dong, gimana sih prospek usaha budidaya jamur kancing dibandingkan dengan jamur yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Iva, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk prospek jamur kancing sendiri sangat menjanjikan dibandingkan yang lain karena peluang pasar dan kebutuhan dari jamur kancing yang besar
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  29. waah keren!! tapi apa yang terjadi jika saat proses sortasi tidak menggunakan bahan kimia sebagai pengawet, apa daya simpan jamur akan mudah rusak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Salsa, terimakasih sudah berkunjung!
      Iya, betul sekali. Umur simpan jamur kancing yang tidak diawetkan atau diolah hanya 2 sampai 3 hari jadi agar lebih panjang umur simpannya dilakukan pengolahan dan penamabahan bahan kimia
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  30. Ghin mau nanya, ada gk si bahan makanan yg gk boleh di olah bersamaan sama jamur edible?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari literasi yang saya baca belum menemukan contoh makanan yang tidak dapat dikonsumsi bersamaan dengan jamur edible, namun untuk jamur edible sendiri dapat diperhatikan umur simpannya karena apablia sudah lewat dari umur simpan dapat berbahaya

      Hapus
  31. WOW bagus bangeett, apalagi ada video unyil jadi lebih asik juga dijelaskan secara visualnya, nice mba ghinaa

    BalasHapus
  32. Izin bertanya, kisaran ukuran jamur kancing saat panen brp cm ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kamu, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk ukuran jamur kancing saat dipanen sekitar 2cm - 6cm
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  33. Kelebihan dari jamur kancing dibandingkan jamur yang lain apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kamu, terimakasih sudah berkunjung!
      Jamur kancing memiliki kelebihsan karana kaya akan serat, cocok untuk diet, prospek bisnis menjanjika dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  34. keren banget blognya, informatif sekali. untuk jamur sendiri pada sekala rumah tangga biasanya diolah menjadi apa saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Indra, terimakasih sudah berkunjung!
      Untuk olahan jamur kancing biasanya digunakan sebagai toping pizza, untuk pengemasannya biasanya menggunakan pouch agar lebih awet namun tidak menyulitkan
      Semoga bermanfaat ya! Selamat mencoba budidaya jamur kancing!

      Hapus
  35. Materi yang disampaikan sudah bagus. Tapi saya ingin bertanya nihh. Di media tanam jamur salah satu komposisinya ada TSP. Nampemberian TSP itu apakah berdampak pada budidaya jamur kancing? Kalau iya tolong apa saja dampaknya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Ainaya, terimakasih sudah berkunjung
      Jadi TSP (Triple Super Phosphate) merupakan jenis pupuk yang digunakan pada media tanam jamur kancing. Kegunaan dan dampak dari TSP sendiri sebagai penyedia nutrisi berupa fosfor. Nah untuk dampaknya adalah mempercepat pertumbuhan miselium jamur yang mana dapat mempercepat pertmbuhan pinhead. Apabila tidak menggunakan TSP maka jamur kancing yang dibudidayakan akan kekurangan unsur fosfor maka pertumbuhannya akan terhambat dan kerdil

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivation?